Pada artikel sebelumnya saya pernah menuliskan Tutorial dan Cara Setting VPN di Windows yang mungkin akan sangat bermanfaat bagi anda atau para pengguna vpn semuanya saya sediakan agar anda dapat dengan mudah mempelajarinya dan semoga artikel di blog ini dapat bermanfaat bagi anda semua yang mencari dan mempelajarinya.
Oke langsung saja akan share Artikel Cara Setting/Setup Setting Dropbear pada VPS Debian 6 untuk digunakan vps untuk ssh yang saya ambil dari Blog www.irmawan.me:
Dropbear yang
dikembangkan oleh Matt Johnson merupakan implementasi SSH client/server
alternatif dengan penggunaan memori yang lebih kecil jika dibandingan
dengan OpenSSH. Sebenarnya beberapa waktu lalu saya sempat tidak
tertarik dengan Dropbear ini, akan tetapi setelah saya coba pada vps dan
memang ternyata tidak membutuhkan memori yang cukup besar apalagi jika
vps yang digunakan memiliki kapasitas memori yang sangat minim.
Selain itu,
keunggulan dropbear dapat melakukan compile ke 110kb statically linked
binary dengan uClibc pada x86 (yg digunakan hanya pilihan minimal saja).
Keunggulan lainnya yaitu dropbear bisa mengimplementasikan X11 forwarding dan authentication-agent forwarding untuk OpenSSH client, kompatibel dengan OpenSSH ~ / .ssh / authorized_keys
public key authentication, bisa runing pada inetd/standalone, juga
server, client, keygen, dan key converter bisa di compile pada bentuk
single binary (ala busybox).
Jadi
kesimpulannya yaitu keunggulan dropbear cukup banyak dibandingkan dengan
openssh. Supaya tidak tambah bingung, sekarang kita mulai saja cara
setup dropbear pada vps yang menggunakan os debian 6.
Seperti
biasa, silahkan login menggunakan putty atau tunneling tools lainnya
(login sebagai root) untuk mengakses vps teman-teman. Jangan lupa
setelah login biasakan melakukan update vps dengan menggunakan perintah:
apt-get update
Jika sudah, selanjutnya langsung instal dropbear menggunakan perintah berikut:
apt-get install dropbear
Sebelum
melakukan konfigurasi pada dropbear, pastikan vps teman-teman sudah
memiliki nano untuk masuk file konfigurasi. Apabila belum terinstall,
silahkan install terlebihdahulu dengan perintah berikut ini:
apt-get install nano
jika sudah terinstall, langkah selanjutnya yaitu masuk pada file konfigurasi dropbear dengan mengetikan perintah berikut ini:
nano /etc/default/dropbear
pada konfigurasi file ini, cari tulisan "NO_START=1"
(tanpa tanda kutip) dan kemudian ganti value-nya menjadi 0 untuk enable
dropbear sehingga tulisan tadi akan menjadi seperti ini "NO_START=0".
Kemudian saatnya setting Port dropbear. Masih pada konfigurasi file
biasnya default port dropbear pada saat pertama kali terinstall pada vps
seperti ini "DROPBEAR_PORT=22".
Kebetulan biasanya saya menggunakan port 22 untuk default openssh, jadi
walaupun dropbear sudah terinstall, port 22 pada open ssh tetap saya
gunakan untuk default jika ingin melakukan setting vps. Jadi openssh
ini tidak saya remove (jika ingin remove openssh dan menggunakan
dropbear sebagai default maka usahakan memindahkan port 22 ini dari open
ssh ke dropbear dan perintah mengenai remove openssh akan saya jelaskan
di bagian akhir postingan ini). Sedangkan jika kita tidak ingin remove
openssh maka silahkan diganti "DROPBEAR_PORT=22" menjadi "DROPBEAR_PORT=143"
atau port lainnya sesuai keinginan teman-teman (dan perlu diingat buat
yang tidak me-remove openssh berarti port 22 tetap dipakai pada open
ssh, jangan dipakai di dropbear supaya gak bingung aplikasinya).
Selanjutnya jika tidak ingin menggunakan ekstra arguments pada dropbear bisa merubah settingan DROPBEAR_EXTRA_ARGS=”" dengan menambahkan tanda (#) dibagian depannya sehingga menjadi #DROPBEAR_EXTRA_ARGS=”". Jika sudah semua, silahkan tekan tombol Ctrl+x kemudian ketik y dan selanjutnya tekan enter.
Langkah terakhir, silahkan restart dropbear dengan perintah:
service dropbear restart
dan coba melakukan tunneling menggunakan bitvise, jika settingan sudah benar semua maka yang nongol di bitvise akan seperti ini:
Jika ingin
remove open ssh dan hanya menggunakan dropbear saja, silahkan mengetikan
perintah (pastikan sudah memindahkan port 22 dari openssh ke dropbear
dan pastikan juga Anda sedang masuk melalui tunnel dropbear sebelum
menjalankan perintah turnoff untuk openssh berikut ini) :
/etc/init.d/ssh stop
atau bisa juga dengan perintah
service ssh stop
Kemudian remove:
apt-get remove openssh-server
Pastikan
sebelum menjalankan perintah terakhir untuk remove, openssh harus
benar-benar berhenti/di stop atau akan berakibat fatal yaitu vpsnya
terkunci :D pastikan juga port 22 sudah dipindahkan ke dropbear, karena
ini default port untuk tunneling.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar